Rabu, 11 Juli 2012

RESENSI BUKU "SOSIOLINGUISTIK PERKENALAN AWAL"


Judul Buku      : Sosiolinguistik Perkenalan Awal
Tahun Terbit    : 2010 (edisi revisi)                 
Pengarang       : Abdul Chaer
                          Leonie Agustina
Kota Terbit      : Jakarta
Penerbit           : Rineka Cipta
Tebal  Buku     : ix + 268 halaman
Harga              : Rp. ±50.000,00

Kemampuan dalam berkomunikasi atau berinteraksi, karena bahasa sebagai alatnya, seseorang harus menguasai baik ragam bahasa resmi maupun tidak resmi. Setiap satu ragam bahasa dapat digunakan dalam setiap kesempatan, waktu, dan tempat sesuai dengan fungsi ragam untuk satu situasi dan keperluan tertentu.
Berkenaan dengan fungsi ragam bahasa, bidang kajian linguistik yang mempelajari hal tersebut ialah sosiolinguistik. Sosiolinguistik merupakan ilmu antardisiplin antara ilmu sosiologi dan linguistik, dua bidang ilmu empiris yang mempunyai kaitan erat. Sosiologi adalah kajian yang objektif dan ilmiah mengenai manusia di dalam masyarakat yang berusaha mengetahui bagaimana manusia itu terjadi, berlangsung, dan tetap ada. Sedangkan linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari bahasa, atu bidang ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sosiolinguistik merupakan bidang ilmu antardisiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu di dalam masyarakat.
Beberapa manfaat yang dapat diambil setelah mempelajari sosiolinguistik yaitu kajian tersebut dimanfaatkan untuk berkomunikasi atau berinteraksi dengan memberikan pedoman berkomunikasi menujukkan bahasa, ragam bahasa atau gaya bahasa apa yang harus kita gunakan. Sosiolinguistik juga bermanfaat dalam pengajaran bahasa di sekolah. Secara internal akan menghasilkan perian-perian bahasa secara objektif deskriptif dalam wujud berbentuk sebuah buku tata bahasa. Selain itu, sosiolinguistik mampu menghindari ketegangan politik yang berlanjut menjadi bentrokan fisik dalam penggunaan bahasa dalam dalam menjalankan administrasi kenegaraan dan pembinaan bangsa.
Buku yang berjudul “Sosiolinguistik Perkenalan Awal” menunjukkan adanya beberapa kelebihan. Pertama, menunjukkan berbagai ragam bahasa dari berbagai wilayah sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman. Kedua, buku ini secara terperinci menjelaskan apa itu bahasa, apa fungsi bahasa, bagimana proses penggunaannya terutama dalam kehidupan masyarakat luas. Dengan adanya kelebihan tersebut buku ini hampir tidak menunjukkan kelemahan karena pembahasan materi yang jelas dan lugas membuat pembaca mudah untuk memahaminya.
Dengan demikian, buku ini layak untuk diterbitkan dan dipelajari oleh siapapun terutama bagi seseorang yang berkiprah dalam dunia pendidikan bahasa Indonesia.

Minggu, 10 Juni 2012

REPRODUKSI - ABSTRAK


ABSTRAK
KATA ASING DAN KATA GAUL DALAM IKLAN KECANTIKAN PADA MAJALAH ANEKA YESS!! EDISI JANUARI - FEBRUARI 2011

Oktiana Budi Utami, A.310060286, Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2011, 57 halaman.

Tujuan Penelitian ini adalah mengidentifikasi bentuk pemakaian kata asing dan kata gaul dan mengetahui peranan kata asing dan kata gaul pada iklan kecantikan majalah Aneka Ress!! Edisi Januari-Februarai 2011.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode padan dan metode agih. Metode padan adalah metode yang alat penentunya di luar bahasa, terlepas dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan. Metode padan yang digunakan adalah metode subjenis referensial. Metode agih adalah metode yang alat penentunya justru bagian dari bahasa objek sasaran penelitian itu sendiri, seperti kata, fungsi sintaksia, klausa, silabe kata, titinada, dan lain-lain.
Hasil analisis kata asing dan dan kata gaul dalam iklan kecantikan pada majalah Aneka Yess11 Edisi Januari-Februari  2011 menunjukkan bahwa terdapat 149 kata dan 29 kata gaul. Bentuk pemakaian kata asing berupa bahasa Inggris yang ditemukan sebanyak 55 buah antara lain 9 kata kerja, 11 kata sifat, 34 kata benda, dan 1 kata seru. Berbentuk frasa sebanyak 83 buah antara lain 72 frasa nasional, 4 frasa verbal, 3 frasa numeral, 4 frasa adjektifa dan berbentuk klausa sebanyak 5 buah. Bentuk pemakian kata asing berupa bhasa Latin diklasifikasikan sesuai dengan kelas katanya, yaitu berbentuk kata sebanyak 2 buah berupa kata benda dan berbentuk kata hibrida sebanyak 4 buah berupa kata benda. Adapun kata gaul diklasifikasikan sesuai dengan kelas katanya, yaitu berupa kata sebanyak 29 buah antara lain 4 kata benda, 9 kata kerja, 1 kata hubung, 8 kata adverbal, 1 kata ganti, 5 kata sifat, dan 1 kata pronemia.
Peranan kata asing dan kata gaul dalam iklan memiliki peran yang cukup penting. Kata asing dan kata gaul merupakan kata-kata yang sering diucapkan atau di dengar oleh remaja ketika berkomunikasi. Kata asing dan kata gaul yang sering didengar dan diucapkan oleh remaja. Penggunaan kata asing dalam bentuk bahasa Inggris sebanyak 143 buah lebih banyak dibanding dengan bahasa Latin sebanyak 6 buah, sedangkan untuk kata gaul dalam bentuk bahasa daerah sebanyak 9 buah lebih sedikit dibanding dengan bahasa baku yang diubah imbuhannya atau dihilangkan salah satu hurufnya sebanyak 20 buah.

Kata kunci: kata asing, kata gaul, Aneka Yess!! 



REPRODUKSI ABSTRAK
 KATA ASING DAN KATA GAUL DALAM IKLAN KECANTIKAN PADA MAJALAH ANEKA YESS!! EDISI JANUARI - FEBRUARI 2011

Oktiana Budi Utami, A.310060286, Jurusan Pendidikan Bahasa, Satra Indinesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2011, 57 halaman

Tujuan penelitian yaitu mengidentifikasi bentuk  pemakaian kata asing dan kata gaul dan untuk mengetahui peranan kata asing dan kata gaul pada iklan kecantikan majalah Aneka Yess!! Edisi Januari - Februari 2011.
Metode yan diunakan untuk penelitian yaitu dengan metode padan dan metode agih. Metode padan adalah metode yang alat penentunya di luar bahasa, terlepas dan tidak menjadi agian dari bahasa yan bersangkutan. Metode agih adalah metode yan alat penentunya justru bagian dari bahasa objek sasaran penelitian itu sendiri, seperti kata, fungsi sintaksia, klausa, silae kata, titinada, dan lain-lain.
Hasil peneletian ini menunjukkan bahwa terdapat 149 kata dan 29 kata gaul. Ditemukan 55 buah pemakaian kata asin dalam bentuk bahasa Ingris dan ditemukan pemakian kata asing berupa bhasa Latin diklasifikasikan sesuai dengan kelas katanya, yaitu berbentuk kata sebanyak 2 buah berupa kata benda dan berbentuk kata hibrida sebanyak 4 buah berupa kata benda. Adapun kata gaul diklasifikasikan sesuai dengan kelas katanya, yaitu berupa kata sebanyak 29 buah antara lain 4 kata benda, 9 kata kerja, 1 kata hubung, 8 kata adverbal, 1 kata ganti, 5 kata sifat, dan 1 kata pronemia.

Kata kunci: kata asing, kata gaul, Aneka Yess!!

Sabtu, 10 Maret 2012

Tugas Mata Kuliah Membaca Komprehensif

Review buku
Judul buku  : MORFOLOGI Telaah Morfem dan Kata
Pengarang   : M Rohmadi, Yakub Nashucha, dan Agus  Budi Wahyudi
Tahun terbit : 2010
Cetakan      : Kedua
Kota terbit  : Surakarta
Penerbit      : YUMA PUSTAKA


A. LINGUISTIK

     Menurut Kridalaksana (1984), linguistik (linguistics) adalah ilmu bahasa. Yang menjadi objek kajiannya adalah bahasa. Bahasa itu penting untuk dipelajari karena bahasa sebagai alat komunikasi dalam kehidupan masyarakat yang selalu berubah-ubah sesuai perkembangan zaman. Chair (1994) membagi linguistik menjadi tiga bidang, yaitu:
a. menurut objek kajiannya, yaitu:
   1.  linguistik mikro, yaitu struktur internal bahasa itu sendiri (fonologi, morfologi, sintaksis).
  2. linguistik makro, yaitu adanya faktor-faktor di luar bahasa seperti faktor psikologi, sosiologis, antropologis, dan neurologis).
b. menurut tujuannya, antara lain:
   1. linguistik teoritis (menemukan teori-teori linguistik).
   2. linguistik terapan (menerapakn kaidah linguistik dalam kegiatan praktis).
c. menurut bidang yang digeluti:
   1. linguistik sejarah (mengkaji perkembangan bahasa).
   2. sejarah linguistik (mengkaji perkembangan linguistik, seperti tokoh-tokohnya, alirannya, atau hasil       kerjanya).

B. MORFOLOGI
    Morfologi adalah bidang yang mempelajari morfem dan kombinasi-kombinasinya, Kridalaksana (1984). Morfologi berasal dari kata bahasa Inggris morphology, yaitu ilmu tentang morfem. Yang menjadi objek kajiannya adalah hal-hal yang berhubungan dengan bentuk kata atau struktur kata dalam bahasa. Struktur kata yang senantiasa membentuk kalimat-kalimat mengalami perubahan sesuai jenis atau makna kata yang dikehendaki oleh  penutur atau penulisnya.
    Morfologi menjadi hal penting dalam proses pembentukan kata dan alomorf-alomornya terkait dengan bidang linguistik struktural. Oleh sebab itu linguistik dan morfologi tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain karena keduanya memiliki kekuatan untuk salimg menguatkan secara teori dan konsep.

C. LINGUISTIK DAN MORFOLOGI SEBAGAI ILMU
     Cabang linguistik terdiri atas: fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, pragmatik dan sebagainya. Fonologi ialah cabang linguistik yang menyelidiki bunyi bahasa. Sintaksis ialah cabang linguistik yang menyelidiki penempatan bersama-sama satuan lingual yang  berwujud kata menjadi satuan lingual yang lebih besar, bisa berupa frase, klausa, kalimat, dan wacana. Semantik ialah cabang linguistik yang menyelidiki satuan lingual dari segi makna, baik makna gramatikal maupun makna leksikalnya (cf. Wijana, 1996: 1). Morfologi ialah cabang linguistik yang meyelidiki morfem bahasa dan penggabungan morfem tersebut menjadi satuan lingual yang dikenal dengan kata polomorfomik.     
 1. Satuan lingual sebagai bentuk kebahasaan dalam ujaran
         ujaran yang dihasilkan oleh seorang penutur dapat dikenali terdiri atas bentuk-bentuk kebahasaan yang disebut dengan satuan lingual. Ciri ujaran satuan lingual inilah yang di dalam bidang morfologi disebut dengan kata, bisa kata monomorfemik, maupun polimorfemik yang akan dikaji secara mendalam. Ciri ujaran berikutnya adalah karakteristik satuan lingual yang disebut dengan morfem. Morfem ialah satuan terkecil dalam kata yang tidak dapat dipusahkan lagi. 
2. Prinsip penenalan morfem
        Menurut Samsuri, 1981, ada tiga prinsip pengenalan morfem, yaitu:
      a. bentuk-bentuk yang berulang yang mempunyai pengertian yang sama, termasuk morfem yang sama.
     b. bentuk-bentuk yang mirip (susunan fonem-fonemnya) yang memiliki pengertian yang sama, termasuk morfem yang sama apabila perbedaan perbedaan itu dapat diterangkan secara fonologis.
      c. bentuk-bentuk yang berbeda susunan fonem-fonemnya yang tidak dapat diterangkan secara fonologis perbedaan-perbedaannya, masih bisa dianggap sebagai alomorf alomorf daripada morfem yang sama atau mirip, asal perbedaan perbedaan itu bisa diterangkan secara morfologis.
* Jenis-jenis morfem, yaitu:
1. Morfem bebas
     Yaitu morfem yang dapat berdiri sendiri dan memiliki arti. Contoh: rumah, jatuh, senang, takut, gerak,ilmu, dan sebagainya.
2. Morfem terikat
      Yaitu morfem yang selalu melekat pada morfem lain atau dapat memiliki mkna setelah bergabung dengan morfem yang bebas. Contoh: ber, ter, se, di, i, -man, -wati, -kan, ke-an, dan sebagainya. Morfem "ber" tidak mempunyai makna, tetapi esetelah bergabung dengan kata main menjadi "bermain" morfem ber- menjadi memiliki amakna, "sedang melakukan aktivitas, yaitu bermain".
3. Morfem setengah bebas
     Secara gramatik ada beberapa morfem yang tidak dapat berdiri sendiri, tetapi mempunyai sifat bebas seperti halnya morfem yang dapat berdiri sendiri atau morfem bebas. Morfem tersebut antara lain: pada, kepada, dari, daripada, tentang, sebab, karena, walaupun, meskipun, dan sebagainya.
      Jadi, morfem belum tentu kata, sedangkan kata sudah pasti termasuk morfem. Oleh karena itu, morfem dan kata memiliki kategori yang berbeda ketika dilihat dari aspek kebermaknaannya.


Minggu, 04 Maret 2012

Wahai mutiara yang tersimpan
Jaga kilauanmu
Jangan sampai kamu redup
Jangan benamkan dirimu dalam lumpur yang tercemar
Sungguh ia tak hanya menodaimu
Tapi juga merubahmu
Menjadi kerikil hitam yang tak berharga
Bangkitkan semangatmu
Tuk kembali berkilau dengan kilauan yang lebih mempesona...


#Terima kasih untuk Ovita Mayasari :-)